Klaten – Peltu Wiradi, Bati Wanwil Koramil 22 Wonosari Kodim 0723 Klaten, menghadiri Rapat Lintas Sektoral Bidang Kesehatan yang diadakan di Aula Puskesmas Wonosari 1, Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. (25/06/2024)
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan secara terpadu, guna menanggulangi dan mencegah timbulnya berbagai macam penyakit di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Camat Wonosari Sri Wahyuningsih, S.Psi., Kapolsek Wonosari AKP Srianto, S.H., M.H., Kepala Puskesmas Wonosari 1 dr. Magdalena Dwi Wahyuni, M.Biomed., Kepala Korwil Kecamatan Wonosari Gunawan, Kepala KUA Kecamatan Wonosari Farchan Khoiri, Kepala BLKB serta Kades dan Kader PKD dari wilayah Puskesmas Wonosari 1.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Dalam sambutannya, Peltu Wiradi menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Wonosari. Beliau mengharapkan adanya sinergi dan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dalam penanggulangan DBD.
Peltu Wiradi menekankan pentingnya menggalakkan program 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) serta PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di wilayah tersebut untuk menanggulangi penyebaran DBD.
“Dengan banyaknya kasus DBD di wilayah Kecamatan Wonosari, diperlukan sinergitas berbagai elemen untuk ikut serta berpartisipasi dan berperan aktif dalam penanggulangan DBD dengan menggalakkan 3M dan PSN guna menanggulangi penyebaran DBD, ” ujar Peltu Wiradi.
Sementara itu, Camat Wonosari juga menekankan pentingnya kerjasama dan sinergi dalam menjaga lingkungan. Beliau berharap melalui koordinasi lintas sektoral ini, dapat terwujud lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan.
“Dengan Rapat koordinasi lintas sektoral ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan, serta memperkuat kerjasama antara instansi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit, ” pungkas Sri Wahyuningsih, S.Psi. (Red)